Petisi Rakyat Media Terpercaya, mengungkap fakta
Oleh: EFRAN HERYADI (EHY)
“Kehadiran dan bantuan ini merupakan wujud empati kami, Kader PDI Perjuangan atas musibah banjir bandang yang menyebabkan kepiluan dan kesedihan saudara-saudara kami di Kec. Selangit dan Desa Pasenan Kecamatan STL Ulu Terawas”.
(Azandri, S.I.P. Ketua DPC PDIP Kab. Musi Rawas/Sekretaris DPC PDIP Kab. Musi Rawas).
Musibah bandir bandang yang menerjang 5 desa di Kecamatan Selangit dan STL Ulu Terawas telah memantik solidaritas dari banyak elemen masyarakat juga dari partai politik sebagai tanda duka cita mendalam.
Hingga saat ini, ada beberapa partai politik yang hadir mendatangi langsung lokasi bencana, sekaligus memberikan bantuan kepada para korban yang terdampak.
Baik politisi dari parpol yang datang secara personal maupun yang hadir sebagai delegasi institusi parpol. Setidaknya, kehadiran mereka merupakan momentum untuk menegasikan anggapan bahwa para politisi, hanya hadir dan memberikan bantuan di saat menjelang pemilihan legislatif saja.
Kemudian, bantuan itu hilang bak ditelan bumi dan semua itu tak lagi dirasakan masyarakat seiring dengan berakhirnya kompetisi politik.
Konsistensi sebagai partai politik yang hadir di tengah masyarakat dalam situasi apa pun, setidaknya dilakukan oleh para politisi dan kader PDI Perjuangan Kab. Musi Rawas saat ±1. 567 KK membutuhkan bantuan moril dan materiil tersebab banjir bandang menerjang rumah mereka.
Selain memberikan bantuan berupa beras, mie instan, air mineral, dan lainnya. Partai yang Ketua Umumnya adalah Ibu Megawati Soekarno Putri ini juga membawa serta Badan Penanggulangan Bencana (Baguna).
Baguna PDI Perjuangan Kab. Musi Rawas sendiri terdiri dari relawan yang telah dibekali pelatihan oleh Basarnas, BNPB, dan BMKG, serta didirikan sejak tahun 2010. Artinya, mereka adalah tenaga terlatih dan siap diterjunkan saat bencana alam melanda.
Selain unsur pimpinan parpol lainnya, sosok yang paling menonjol adalah Ketua DPRD Kab. Musi Rawas, yakni Azandri, S.I.P., Ia adalah politisi yang berasal dari partai dengan jargon partainya wong cilik yang kutipan statementnya ada pada pembuka tulisan sederhana ini.
Andri, panggilan akrabnya, bersama unsur pimpinan partai lainnya, tidak hanya menginstruksikan kader dan anggota legislatif yang berasal dari PDIP untuk melakukan aksi nyata membantu meringankan beban para korban terdampak bencana banjir bandang.
Tetapi, alumnus jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran ini, hadir langsung menghimpun dan mendistribusikan bantuan.
Sehingga dari sekian parpol yang hadir di lokasi bencana. Meski dengan persiapan yang prematur, karena bencana banjir bandang bersamaan dengan Rakercab. Harus diakui bahwa PDI Perjuangan Kab. Musi Rawas paling menonjol dengan gerak cepatnya yang dilakukan secara intensif, masif, dan terkoordinasi dengan baik.
Tanpa menafikan kesungguhan dan masifnya uluran tangan dari para dermawan melalui relawan yang berasal dari organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, organisasi profesi dan lainnya. Sudah selayaknya setiap parpol lengkap dengan anggota legislatifnya, untuk senantiasa hadir dan kembali membersamai masyarakat, terlebih di saat bencana alam melanda.
Karena, kehadiran dan kepedulian mereka di tengah bencana alam diyakini bersifat resiprokal.
Artinya, besar kemungkinan masyarakat yang mendapatkan uluran tangan langsung dari parpol dan politisi di tengah musibah yang mereka alami, citra dan kredibilitas parpol akan semakin tertanam dalam pikiran mereka dalam jangka panjang.
Selain akan berimpilkasi positif terhadap preferensi politik mereka di kemudian hari tentunya.
Khusus bagi Azandri, politisi milenial yang telah tiga kali berturut-turut terpilih sebagai anggota DPRD Kab. Musi Rawas. Dalam interval waktu yang relatif singkat, setelah mendapat apresiasi atas kesungguhannya membangun Graha Perjuangan PDIP, kehadirannya dalam bencana banjir bandang ini telah mendapat kredit poin dari masyarakat.
