PETISI RAKYAT
LUBUKLINGGAU – Gelaran Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) XXVll tingkat Provinsi Sumsel tahun 2023, bertempat di Taman Olahraga Megang (TOM) Kelurahan Puncak Kemuning Kecamatan Lubuklinggau Utara ll, Minggu (21/5/2023) malam resmi ditutup.
Gubernur Sumsel diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Propinsi Sumsel menutup langsung Gelaran STQH XXVII Tingkat Propinsi 16-22 Mei di Kota Lubuklinggau, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada wali kota dan seluruh masyarakat Kota Lubuklinggau atas kesuksesan perhelatan agenda religi tahunan itu.
“Semoga tahun depan kita dapat meningkatkan pergelaran even ini sehingga kedepan terlaksana lebih baik lagi,” imbuhnya.
Dari hasil STQH XXVll Tingkat Provinsi Sumsel 2023, juara umum direbut Kabupaten Ogan Ilir dengan meraih (6 emas, 4 perak, 2 perunggu), peringkat kedua Kota Palembang (4 emas, 4 perak, 3 perunggu) peringkat ketiga Kabupaten Pali (4 emas, 0 perak, 2 perunggu), keempat Kabupaten Lahat (2 emas, 1 perak, 1 perunggu) dan peringkat 5 diduduki dua Kabupaten yakni Banyu Asin (3 perak, 3 perunggu dengan nilai 12) dan Kabupaten Muara Enim (1 emas, 2 perak, 1 perunggu, nilai 12).
Selanjutnya peringkat 6 juga ada 2 Kabupaten yakni Musi Banyuasin (3 perak, 1 perunggu, nilai 10) serta Kabupaten Musi Rawas (2 emas, nilai 10).
Menanggapi prestasi yang diraih Musi Rawas pada gelaran STQH XXVII Tingkat Propinsi itu, memantik reaksi beberapa kalangan salah satunya dari M. Ikhwan Amir (Aktivis Sumsel/Mahasiswa HTN STAI BS).
“Melorotnya prestasi Kabupaten Musi Rawas yang terjun bebas dalam STQH Tingkat Propinsi itu, yang mana Kabupaten Musi Rawas hanya finis di peringkat ke – enam itu sebenarnya kita anggap “gagal”.
“Bayangkan Bupati mencanangkan program Rumah Tahfiz tiap desa dalam program unggulannya, sudah hampir tiga tahun berjalan dan menelan anggaran milyaran rupiah tetapi hasilnya sangat tidak memenuhi harapan” ujar pria yang biasa disapa awang ini
“Program itu bisa diukur sukses atau tidak nya dari prestasi yang di dapat, artinya program rumah tahfiz yang sudah berjalan tiga tahun itu kami anggap gagal ujar Ketua Depicap Wira Karya Indonesia Kabupaten Musi Rawas ini”.
Dengan kejadian ini kami minta Bupati Untuk mengevaluasi secara menyeluruh, Kami minta Bupati Evaluasi kinerja Kabag Kesra dan LPTQ serta Tim Oficial STQH Kabupaten Musi RawasMURA, Bila perlu copot saja Kabag Kesra karna telah gagal membawa Musi Rawas pada ajang yang bergengsi STQH Tingkat Propinsi ini. (Tim)