Petisi Rakyat Media Terpercaya, mengungkap fakta
MUSI RAWAS, PETIRA – Begitu berlarut-larutnya konflik lahan yang melibatkan masyarakat dengan pihak perusahaan menuai keprihatinan dari salah satu tokoh pemuda Musi Rawas Mirwan Batubara.
Ketua PMT ini menyesalkan konflik yang tiada berujung ini sehingga masyarakat lah yang menjadi korban. Oleh karena itu perlu keberanian seorang kepala daerah untuk menuntaskan persoalan ini.
“ konflik Lahan ini laksana bom waktu, jika tak mampu mengelola konflik dan menuntaskan akar persoalannya maka bukan tidak mungkin terjadi gerakan aksi massa yang lebih besar.
Perlu political will dari Bupati, kalau tidak justru akan mengganggu stabilitas daerahnya sendiri.
” Ketua DPRD perlu turun ke masyarakat, untuk mengecek kebenaran di lapangan, dan bersama dengan Bupati bila ada perusahaan yang melanggar baik pencaplokan tanah atau melakukan kegiatan penanaman di luar HGU, harus beri tindakan tegas misalnya cabut izin perusahaan tersebut.
Dalam catatan kami di beberapa perusahaan yang berpotensi berkonflik dengan masyarakat diantaranya PT. LONSUM, PT. BSC, PT. PHML, PT.GSSL.dll nya.
Apalagi dari pengamatan kami ada beberapa perusahaan di duga menggarap lahan di luar HGU yang diberikan, ini justru menyebabkan kerugiaan dalam hal PAD. juga baru- baru ini konflik antara masyarakat dengan PT. BSC, sehingga masyarakat sempat menyetop truk-truk pengangkut CPO perusahaan yang melewati akses jalan melewati desa mereka.
Kabag Tapem pemkab Musi Rawas Risman Sudarisman ketika ditemui usai rapat dengan perwakilan masyarakat Desa Anyar, Semangus dan Muara Rengas, menyampaikan
” sudah banyak kami
memediasi kasus konflik lahan antara masyarakat dan Perusahaan, pada dasarnya ketika kasus ini dilaporkan kepada pemerintah, maka kami akan cepat memfollow up nya. supaya tidak terjadi debat kusir dan rapat berlangsung kondusif pertama kita mengundang dari pihak masyarakat terlebih dahulu. “Sesi berikutnya akan digelar juga rapat yang serupa dengan pihak Perusahaan”.
Teks & Editor : M. Ikhwan Amir
